6 Jenis Makanan Yang Lebih Efektif Dalam Menyembuhkan FLU

Saat terjangkit flu, tindakan yang paling mudah Anda lakukan adalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang dibeli bebas di apotek. Ada yang berhasil, ada pula yang tidak, sehingga harus berkonsultasi dengan dokter.

Namun, pernahkah Anda mencoba membantu perlawanan Anda terhadap flu dengan menyantap makanan yang mendongkrak imunitas? Anda mungkin pernah mendengar tentang makanan pendorong imunitas seperti bawang, makanan kaya seng (seperti tiram dan kacang), dan makanan yang kaya linoleic acid (keju keras). Namun makanan ini ternyata tidak terbukti mampu memerangi flu. Hasil penelitian yang dilakukan John La Puma, MD, penulis Chef MD's Big Book of Culinary Medicine, justru memaparkan enam jenis makanan yang lebih efektif dalam menyembuhkan penyakit musiman ini.

  • Produk quercetin: apel, bawang, brokoli, tomat

  • Quercetin adalah satu dari ribuan jenis flavonoid, substansi yang memberikan warna pada tanaman, dan memberi manfaat kesehatan. Menurut La Puma, dalam suatu penelitian yang diterapkan pada tikus, latihan yang melelahkan meningkatkan potensi flu, namun quercetin mampu mengalahkan efek negatifnya. Pada penelitian lain yang melibatkan pengendara sepeda, yang dilakukan oleh Appalachian State University in Boone, NC, quercetin dipercaya membantu pencegahan penyakit berkat kandungan antiperadangannya.
  • Sup ayam

  • Ini bukan sekadar sugesti. Sup ayam benar-benar memiliki kemampuan menyembuhkan, demikian menurut La Puma. Semangkuk sup mampu mengurangi ingus atau lendir dalam tenggorokan, dan memudahkan untuk mengeluarkannya. La Puma juga mengatakan bahwa sup ayam lebih efektif daripada penggunaan air panas. Untuk mendapatkan manfaat antiperadangan dan kesehatan lainnya, disarankan untuk membuat sup ayam dengan sayuran daripada membeli produk sup kemasan yang dijual di supermarket atau yang hanya dimasak dengan ayam.
  • Teh hijau

  • Menurut situs WebMD.com, teh hijau memberikan sejumlah manfaat kesehatan, dari memerangi flu, kanker, dan penyakit jantung, serta menurunkan kolesterol, membakar lemak, mencegah diabetes dan stroke, serta demensia. "Teh hijau memiliki aktivitas antivirus yang melawan influenza," jelas La Puma, merujuk studi dari Dr. Rath Research Institute di Santa Clara, CA, dan Department of Biotechnology, College of Engineering, Yonsei University di Seoul, Korea Selatan. Teh putih dan teh hijau mengandung kadar catechin (flavonoid yang menyimpan kemampuan antivirus) yang lebih tinggi daripada teh hitam atau teh oolong. Teh hitam dan oolong memang memiliki kandungan catechin, dan lebih tinggi daripada teh hijau dalam polyphenol lainnya. Jadi, selain menjadi pilihan kedua dalam memerangi flu, kedua jenis teh ini masih baik untuk kesehatan secara umum.
  • Makanan yang mengandung vitamin D: salmon, tuna, sarden, susu, dan sereal

  • Suatu penelitian yang dilakukan pada tahun 1940-an menunjukkan bahwa tikus yang menerima makanan rendah vitamin D lebih mudah terkena infeksi flu babi eksperimental daripada yang menerima vitamin D yang cukup. Penelitian ini belum terbukti pada manusia, namun La Puma dan para ahli lainnya meyakini bahwa mendapatkan vitamin D dengan cukup dapat memberikan perlindungan terhadap flu babi. Vitamin ini dipercaya menyebabkan produksi substansi antimikroba dalam tubuh.

    Di antara berbagai jenis makanan yang mengandung vitamin D, menurut La Puma salmon adalah sumber terbaiknya. Memanggang salmon dapat menjaga kandungan vitaminnya. Sedangkan memasak jenis ikan berlemak yang terbaik adalah dengan mengukus dan merebusnya, daripada menggoreng dan menumisnya. Menyimpan ikan di dalam minyak (seperti pada sarden) juga memungkinkan kandungan omega-3 dan vitamin D-nya bertahan. Dengan sendirinya, membuang minyak dari ikan kalengan juga akan menghilangkan vitamin D-nya.
  • Yogurt dan kefir dengan bakteri yang masih aktif

  • Salah satu blog post dalam Epicurious, Fight Off the Flu with Delicious Yogurt Recipes, membahas sebuah studi yang mengatakan bahwa probiotik -bakteri baik yang ditemukan dalam yogurt dan beberapa makanan lain- dapat mengurangi gejala flu. Menurut La Puma, probiotik telah terbukti mampu mengurangi demam, batuk, dan ingus hingga 73, 62, dan 59 persen pada anak berusia 3-5 tahun. La Puma menyarankan, ketika membeli yogurt dan kefir, pastikan label kemasannya mengatakan "Live and Active Cultures" dan konsumsi berbagai jenis makanan berfermentasi lainnya. Makanan seperti kimchi, tempe, sauerkraut, atau miso menyediakan jenis bakteri baik yang berbeda, dan tentunya manfaat yang berbeda.
  • Rempah pedas, atau buah-buahan dengan vitamin C

  • Rempah yang pedas tidak hanya membantu membersihkan sinus, tetapi juga menjadi sumber vitamin C, yang telah terbukti mampu mengurangi terjadinya pneumonia yang diikuti dengan flu. Vitamin memiliki kandungan antivirus dan mendorong produksi antibodi, jelas La Puma. Jika Anda tak tahan pedas, ganti dengan buah-buahan yang diperkaya dengan vitamin C, seperti jambu, jeruk, stroberi, belewah, dan pepaya.

Newer Post Older Post

2 Responses to “6 Jenis Makanan Yang Lebih Efektif Dalam Menyembuhkan FLU”

  1. Saya lagi flu kebetulan lewat di blog ini... makasih yya...

    ReplyDelete
  2. sama²! thanks udah mampir

    ReplyDelete